Dosen

Kegiatan Workshop dan Klinik Penulisan Proposal Penelitian 2017 kali ini diadakan oleh Direktorat Jendral Penguatan Riset dan Pengembangan Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi di Hotel Da Vienna Boutique Batam yang bekerja sama dengan Universitas Internasional Batam. Selama dua hari dimulai tanggal 8 sampai 9 Mei 2017.

Nara sumber acara Workshop dan Klinik Penulisan Proposal Penelitian 2017 ini merupakan tim inti perumus Buku Panduan Penelitian dan Pengabdian edisi XI tahun 2017. Tidak semua provinsi mendapatkan kesempatan yang istimewa ini.

Prof. Dr. Agus Subekti

Prof. Dr. Agus Subekti membawakan materi tentang Panduan Edisi XI. Beliau merincikan mengenai Skema Penelitian yang bisa diambil. Ada beberapa perubahan yang harus di perhatikan sebagai peneliti. Perubahan diantaranya mengenai group penelitian:  Penelitian Dasar, Penelitian Terapan, Penelitian Peningkatan Kapasitas dan Penelitian Unggulan PT. Ada juga perubahan skema yang bisa diambil oleh kelompok Perguruan Tinggi Pengusul: Binaan, Madya, Utama dan Mandiri.

Kita harus bisa menempatkan diri penelitian mana yang bisa diambil. Berdasarkan tingkatan Perguruan Tinggi Pengusul (Mandiri, Utama, Madya, Binaan), berdasarkan pendidikan ketua atau anggota (S2, Doktor, Prof atau kepangkatan AA, Lektor, Lektor Kepala, Guru Besar). Perhatikan juga luaran wajib dan luaran tambahan seperti jurnal Nasional , jurnal internasional. Masalah Tingkat Kesiapan Teknologi dari tingkat 1 sampai tingkat 9.

Materi Panduan Edisi bisa di download disini.

Dr. Adi Pancoro

Dr. Adi Pancoro menjelaskan tentang SBK (Standar Biaya Keluaran). Ternyata penetapan anggaran mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 106/PMK.02/2016. Yang setiap tahunnya berubah, jadi tahun depan akan berubah lagi.

Terdapat biaya dasar penelitian yang merupakan biaya penelitian maksimal berdasarkan jenis dan bidang fokus penelitian. Mulai dari angka 20 Juta rupiah untuk resit Pembinaan/ Kapasitas. Dan sampai Rp 1.183.800.000,-  untuk SBK Riset Pengembangan. Peneliti tinggal ambil uang mana yang bisa diambil, tentunya berdasarkan kapasitasnya.

Peneliti akan mendapatkan juga Biaya Tambahan yang lumayan besar. Merupakan biaya tambahan maksimal yang dapat diberikan untuk jika bisa mendapatkan target keluaran. Besarannya mulai dari 3 juta rupiah untuk jurnal nasional tidak terakreditasi. Yang terbesar peneliti akan mendapatkan 1.000.000.000 untuk PVT/ varietas terdaftar dan produk biosmittar, protein therapeutic, vaksin, blood produk atau kit diagnostic.

Materi SBK bisa di download disini.

Materi Workshop dan Klinik Penulisan Proposal Penelitian 2017 1
Narasumber Workshop dan Klinik Penulisan Proposal Penelitian 2017

Prof. Indah Susilowati

Prof. Indah Susilowati menjelaskan tentang TKT (Tingkat Kesiapterapan Teknologi). Ada 9 tingkatan sebagai contoh untuk TKT Sofware: Tingkat 1: Prinsip dasar dari teknologi diteliti dan dilaporkan dan tingkat tertinggi dengan salah satu indikatornya mencakup juga pengembangan dari penggunaan tingkat dasar, sifat dasar dari arsitektur perangkat lunak, formulasi matematika, konsep perangkat yang dapat direalisasikan, kajian prinsip dasar perangkat lunak, prinsip ilmiah, formulasi hipotesis riset, dan algoritma umum.

Sampai ke Tingkat 9: Sistem benar-benar teruji/terbukti melalui keberhasilan penggunaan operasional dengan indikator : Sistem bersifat aktual (benar-benar ada dan dipergunakan), produksi perangkat lunak sudah stabil, semua dokumentasi telah lengkap.

Materi SBK bisa di download disini.

Prof. Dr. Hajrial Aswidinnoor

Prof. Dr. Hajrial Aswidinnoor membawakan materi tentang peta jalan. Roadmap Penelitian dapat dibuat dalam rentang waktu 5 – 20 tahun dapat dilakukan oleh mono disiplin / satu peneliti maupun atau multi disiplin ilmu. Beliau menegaskan bah peta jalan harus mempunyai tujuan, namun peta jalan berbeda dengan alur penelitian atau metode penelitian.

Akan lebih baik jika mempunyai road map teknologi dimulai dari Penelitian, Pengembangan, Produk sampai Pasar. Sebaiknya peta jalan penelitian ada prototipe sampai perencanaan HKI. Analisis kelayakan ekonomi, SNI, analisis ketersediaan bahan baku sampai Mass Production akan mempunyai nilai tambah tersendiri.

Materi Peta Jalan Penelitian dapat di download disini.

Materi Workshop dan Klinik Penulisan Proposal Penelitian 2017 2Peserta Workshop dan Klinik Penulisan Proposal Penelitian 2017

Peserta Workshop dan Klinik Penulisan Proposal Penelitian 2017 terdiri dari beberapa kota, dari Batam, Pekan Baru dan Tanjung Pinang. Semuanya ada 110 peserta dari 18 kampus dan Universitas di sekitar Kepulauan Riau.

Peserta diwajibkan membawa proposal penelitian. Proposal tersebut akan di konsultasikan satu persatu. Karena permasalahn tiap penelitian berbeda. Kerena ada 4 narasumber, maka dibagi menjadi empat kelompok.

Materi Workshop dan Klinik Penulisan Proposal Penelitian 2017 3

Dr. Adi Pancoro sedang melakukan couching klinik dengan melihat dan memberikan komentar mengenai kekurangan kekurangan dari proposal peserta. Beliau merasa senang banyak yang tanya, berarti peserta serius dalam mengikuti acara ini.

“Masih tampak beberapa dosen peserta masih menggunakan panduan proposal edisi 10, ini harus dirubah sesuai dengan format panduan edisi 11 “, tegas Dr. Adi.

Peserta ada juga yang kurang paham tentang SBK, padahal sudah dijelaskan dengan rinci di sesi pleno. “Terus  tadi ngapain aja” canda Dr. Adi menirukan dosen yang di kelas.

Masalah administrasi sangat krusial, ini menguntungkan reviewer. Karena reviewer tinggal coret saja. Beri alasan proposal tidak bisa di check lebih lanjut. Dibayar lagi.

Sedangkan masalah substansi Dr. Adi menilai 75 persen dari peserta klinik proposal perlu diperbaiki lagi. Beliau menilai ada yang belum tau apa yang di teliti. Ini dapat tercermin dari judul dan ringkasan. Ringkasan jangan di mulai dari tujuan. Seharusnya proposal itu seperti sinetron yang endingnya di belakang.

Terjadi juga judul yang salah kamar. Seperti Riset Dasar namun malah dimasukan ke Riset Terapan. Lagi lagi yang diuntungkan adalah reviewer. Tinggal coret salah kamar, tak perlu lagi dichek lebih dalam.

Kesalahan juga terjadi dengan membuat judul dulu baru buat proposal, yang seharusnya buat proposal akan terlihat masalah yang akan diselesaikan. Baru judul akan mudah dibuat.

Masalah tinjauan pustaka juga dibahas. Dari mengambil teori teks book beralih ke jurnal yang terkini. Karena buku terkadang belum jelas metodenya dan biasanya ditulis jauh tertinggal beberapa tahun dari pada jurnal ilmiah.

Galau nya S2 dengan Kepangkatan Lektor

Ternyata banyak juga yang galau. Kenapa? ada dosen dengan tingkat pendidikan S2, dengan kepangkatan Lektor dan tingkat perguruan tingginya masih binaan.  Posisi tersebut sangat tanggung sekali. Mau ambil Reset Pemula tidak bisa, Riset Strategis apalagi yang Riset lebih tinggi. Hanya Skema Penelitian Kerja sama dengan perguruan tinggi lain yang bisa di ambil.

Dr. Adi menggambarkan seperti kontraktor lokal kok disuruh membangun jembatan fly over Simpang Jam, ya jelas belum mampu. Beliau menyarankan untuk magang terlebih dahulu dengan doktor. Karena keluaran riset cukup berat, penelitian harus terbit ke jurnal internasional.

“Dengan kerja keras kita bisa, masih ada waktu, belum terlambat” Dr. Adi memberi semangat.

Materi Workshop dan Klinik Penulisan Proposal Penelitian 2017 3

Pak Chan sedang menanyakan proposalnya mengenai android, MUI dan kuliner di Batam kepada Prof. Indah. Ternyata memang beda jauh pemikiran, antara pemula dengan yang sudah Pro.

Prof. Indah beberikan beberapa catatan kesimpulan. Beliau berpesan pada menyusun proposal, baca dengan cermat syarat administrasi, TKT, tingkat pendidikan, keluaran riset. Setelah selesai dilihat juga kriteria penilaian desk di buku panduan. Agar kita bisa berpikir seperti reviewer sehingga jika ada kesalahan bisa diperbaiki.

Detail desain yang jelas, dijawab dengan tujuan, begitu juga metodenya. Amati, tiru jangan lupa di modifikasi. Latar belakang jagan copy paste, itu tak perlu, yang penting data. Contohnya SDM di Batam tidak kopetitif, masalah kepemimpinan, jangan ulasan saja. Namun dilengkapi dengan data seperti demand data statistik. Rumusan berupa kalimat tanya. Masalah adanya gap antara teori dengan kenyataan.

Materi Workshop dan Klinik Penulisan Proposal Penelitian 2017 5

Prof. Dr. Hajrial Aswidinnoor juga menerima banya kegundahan para peserta workshop. Hapir semua skema mewajibkan anggotanya harus doctor. Sepertinya kita di tuntut untuk melanjutkan study ke S3.

Kita tidak hanya dapat mengajukan proposal ke dikti, masih bisa juga ajukan ke kementrian lain, ataupun dana internasional, Prof Hajrial memotivasi peserta.

Beliau menyarankan juga agar tingkat generality tinggi. Judul hindari lokasi, itu akan mempersempit diri. Perbanyak bacaan dari jurnal yang terbaru di bidang yang sama. Perhatikan bagian introduction di jurnal jurnal internasional, seperti itu lah yang seharusnya.

Rata rata proposal itu hanya 20 halaman. Sepuluh halaman itu dianggap belum terlalu panjang untuk konten metode penelitian. Jelaskan bagaimana data dikumpulkan, dianalisis.

Demikian liputan Workshop dan Klinik Penulisan Proposal Penelitian 2017 di Batam, semoga yang belum bisa mengikuti klinik proposal dapat mengambil manfaatnya dari tulisan saya ini. Sedangkan Ssemua materi dan slide  Penulisan Proposal Penelitian dapat di download disini.

Selamat menulis proposal penelitian, SEMANGAT.

11 May 2017
Materi Workshop dan Klinik Penulisan Proposal Penelitian 2017 6

Materi Workshop dan Klinik Penulisan Proposal Penelitian 2017

Kegiatan Workshop dan Klinik Penulisan Proposal Penelitian 2017 kali ini diadakan oleh Direktorat Jendral Penguatan Riset dan Pengembangan Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi di Hotel […]